Tuesday, May 17, 2016

Wild Memories

Sara yakin empat belas tahun lalu tidak seperti ini.

Hutan ini boleh saja sama, dengan bau pepohonan dan udara akhir musim semi yang panjang. Jalan yang ditelusurinya pun serupa, sisi-sisinya dipenuhi semak dan bunga.

Namun Sara masih menganggap pemuda di depannya sebagai anak berumur dua belas, yang menyanyikan Imse Vimse Spindel[1] sepanjang jalan. Dan ia masih seorang gadis sepuluh tahun menenteng keranjang rotan, tak sabar memenuhinya dengan smultron[2] untuk membuat ostkaka[3] bersama anak laki-laki itu.

Ia baru kembali ke Uppsala setelah berkarier di New York. Tapi Klas, tetangganya sejak kecil sudah jauh berubah semenjak ia terakhir melihatnya di SMA. Tingginya, bahunya, rambutnya. Dan sepaham-pahamnya Sara akan bangsanya yang benci basa-basi, tidak ada yang lebih irit kata dibanding Klas versi dewasa.

Pagi tadi Sara memintanya menemani memetik smultron. Misinya satu—membuat Klas ingat. Mereka sudah lama tak saling bicara, semenjak pubertas datang dan meningkatkan kecanggungan. Sekembalinya dari Amerika, Sara ingin setidaknya mengenang masa itu, jika berteman lagi dengan Klas adalah sesuatu yang mustahil.

Så, varför du vill plocka smultron?[4]” tanya Klas.

Mereka lalu memetik smultron yang merah bulat menggoda. Diambilnya ilalang dan dimasukkannya smultron satu per satu seperti satai, menandakan namanya. Berries in a straw. Strawberries.

Sara sudah menyiapkan jawabannya. “Aku ingin membuat ostkaka.

Klas lanjut memetik. Sara menghela napas. Mungkin Klas tidak ingat mereka pernah memetik smultron bersama dan membuat ostkaka meski gagal. Mungkin sudah waktunya mereka melupakan memori naif itu dan melanjutkan hidup.

“Ini. Kuharap cukup.”

Klas menyerahkan barisan smultron-nya pada Sara. Sara mengambilnya dan memasukkannya ke dalam keranjang. Untuk sekarang, mengulangi kejadian indah itu saja tampaknya sudah cukup. Ia sebaiknya tak lagi berharap lebih.

“Namun,” ujar Klas, “pastikan cottage cheese-nya kering agar tidak gagal lagi.”

Hati Sara seketika menghangat. Ia menoleh pada Klas, yang perlahan membentuk senyum tipis di wajahnya, lalu tertawa kecil. “Väl[5], maukah kau membantuku lagi?”

picture taken from lindahlsmejeri.se

***

[1] Bahasa Swedia untuk lagu anak Incy Wincy Spider

[2] Wild strawberry, atau Fragaria vesca (Alpine strawberry) adalah jenis stroberi liar yang biasa tumbuh di dataran Skandinavia. Memetik smultron adalah tradisi anak-anak Swedia dimana mereka pergi ke hutan (biasanya didampingi orangtua) dan bebas memetik buah itu, sehingga erat kaitannya dengan kenangan masa kecil.

[3] Cheesecake asli Swedia. Ost artinya keju dan kaka artinya kue. Kue ini tidak memakai tepung atau telur sebagaimana cheesecake populer bergaya New York, jadi rasanya lebih lembut. Biasa dihidangkan dengan buah beri-berian seperti stroberi, blueberry, lingonberry, dsb.

[4] Jadi, mengapa kau mau memetik smultron? (Swe.)

[5] Well

No comments:

Post a Comment