Wednesday, April 15, 2015

Tanduk Hijau

Bicara soal kekuatan riset pada sebuah bacaan, The Wild West Journey karangan Karl May menjadi salah satu contoh yang paling terkenal. Dalam buku bromance klasik itu disebutkan sebuah istilah Tanduk Hijau, yaitu anak-anak muda yang merasa dirinya paling tahu semua teori namun dalam praktiknya payah minta ampun.

Sekarang, kalau saya ditanya, 'Lagi sibuk apa?' mungkin jawaban saya adalah, 'Menjadi Tanduk Hijau yang diminta pergi bertualang ke suku Apache.' Seperti Old Shatterhand.

Dan semua kegiatan saya di 'Suku Apache' ini dimulai sejak--

1. Book Talk 28 Detik di Klub Baca Bandung (22 Maret)

Alhamdulillah, acaranya (yang agenda dan liputannya bisa dilihat di sini dan di sini) berlangsung dengan lancar. Dua teman sekelas saya datang, Nurul dan Silmi, dan mereka langsung dapat doorprize padahal tiba paling akhir. Yah, kalau urusan menjawab pertanyaan dan mengacungkan tangan, memang lebih baik jangan bersaing dengan mereka...

2. Komik Sains Teh Hanna (24 Maret)

Sebelum Klub Baca, sebetulnya saya sudah bernapas lega karena komik baru saja rampung. Namun kemudian Teh Hanna meminta lagi untuk revisi. Pikir saya, 'Okay, nothing major.' sampai saya sadar Seninnya saya harus ke sekolah dan baju belum ada dan Penta ketinggalan di Cimahi daaaan...

Lalu saya mencoba menyelesaikannya di hari Selasa, meminta izin ke sekolah untuk 'melakukan urusan terlebih dahulu.' Saya ngebut seharian itu. Dan alhamdulillah, lagi, saya akhirnya (!!!) sudah merevisi dengan final dan diterima dengan final pula oleh Teh Hanna. Boleh minta lagi doanya ya, biar penelitiannya lancar dan hasilnya jadi yang terbaik, aamiin.

3. Mengajar di SD kelas 5 (23 Maret - 13 April)

Baik, mungkin ini terdengar biasa saja. Seperti, yah, terus kenapa kalau mengajar di kelas lima? Banyak kok, mahasiswa yang kerja sambilan les privat ke anak SD. Tapi eits, itu bukan saya. Dan biasanya lulusan segar (baca: fresh graduate) seperti diri ini memang suka cari aman, yaitu mengikuti apa yang diajarkan di bangku kuliah. Di IPSE dulu, saya diarahkan untuk mengajar SMP.

Saya pun melamar dengan posisi guru SMP, dan sempat magang seminggu di sana, dan itu jadi salah satu pengalaman yang menyembuhkan saya dalam urusan belajar-mengajar. Sekarang saya diminta untuk menggantikan guru kelas lima (di sana lebih suka menyebut 'level lima') selama tiga hari dengan observasi terlebih dahulu.

Nyatanya, kegiatan itu berlangsung nyaris tiga minggu.

Di sinilah istilah Tanduk Hijau itu berlaku buat saya. Benar-benar newbie rasanya, untuk mengikuti agenda level lima yang penuh dengan kegiatan di luar, yang akrab nan lembut kekanak-kanakkan tapi juga bisa tegas, yang murid-muridnya baru saja mendapat pengetahuan (dan sebagian sudah mengalaminya) tentang pubertas. Bisa dibilang, ini sedikit-banyak mengubah saya.

Kalau dirasakan sendiri, saat masih kelas lima dan SMP, saya tidak begitu mengalami bedanya. Perlakuan guru-guru tampak sama, hanya beda di homeroom teacher-subject teacher. Tapi begitu mengalami sendiri menjadi guru alih-alih siswa, banyak hal yang bukan cuma beda, tapi unik dan khusus ditemukan di lingkungan SD saja. Seperti, kalau di SMP, berkata 'Kamu belajar yang rajin, ya.' mungkin terdengar biasa, tapi di SD urusannya bisa beda lagi. Lebih enak, 'Riri belajar yang rajin, ya.' Jangan lupa juga nadanya yang lebih pelan dan berayun.

Belum lagi banyaknya kegiatan eksplorasi dan kerohanian. Yang saya senang dari program di SD adalah mereka punya jam 'Silent Reading', yaitu membaca buku selama 20 menit sebelum bel pulang. Saya betul-betul memanfaatkan jam ini! Juga Book Week, agenda khusus selama seminggu yang berkaitan dengan membaca, buku, dan menulis. Sempat masuk TV lokal juga saat penutupannya.

Ada pula Buku Penghubung-garis miring-Diari, tapi sepertinya saya akan menulis tentang ini di postingan terpisah, insya Allah.

Wah! Pokoknya banyak yang saya alami sepanjang tiga minggu belakangan ini, dan ini jadi alasan mengapa saya baru nge-blog sekarang. Saya hanya berharap apa yang akan saya kerjakan sekarang dan nanti bisa jadi berkah buat saya dan banyak orang. Semoga hari-hari kamu menyenangkan juga, ya. Nikmati semuanya dengan penuh semangat!

No comments:

Post a Comment